Mengunjungi Geopark Ciletuh, Kandidat Global Geopark dari UNESCO – Ini merupakan pengalaman perdanaku ke Geopark Ciletuh yang berlokasi di Kabupaten Sukabumi.

Geopark ini merupakan salah satu situs alam Indonesia yang dilindungi dan sedang diperjuangkan untuk menjadi UNESCO global geopark dan merupakan destinasi wisata yang wajib dikunjungi ketika turis asing berada di Indonesia khususnya Jawa Barat.

Baca Juga: Berkunjung dan Mengeksplor Museum Negeri Bengkulu

Update, sekarang Geopark Ciletuh sudah resmi menjadi salah satu situs alam Indonesia yang dilindungi UNESCO. Perjalananku ke Geopark Ciletuh terjadi di awal tahun 2017 dan saat itu statusnya masih menjadi kandidat. 😉

Mengunjungi Geopark Ciletuh, Kandidat Global Geopark dari UNESCO

Pemandangan menakjubkan dari Puncak Darma

Geopark Ciletuh menawarkan paket keindahan alam yang lengkap mulai dari laut, pulau-pulau, bentangan sawah, bukit-bukit, lembah, dan curug (air terjun).

Baca Juga: Catatan Perjalanan ke Rusia: Negeri Beruang Putih

Semua pemandangan indah itu seakan menjadi satu paket dan dapat disaksikan langsung di Puncak Darma dan Puncak Panenjoan yang ada di Desa Ciletuh.

Bila kamu berada di Jakarta, kamu harus melakukan perjalanan ke Sukabumi terlebih dahulu yang memakan waktu sekitar 3 – 4 jam.

Saat aku berangkat bersama rombongan teman-teman kantor sehabis jam kerja, kami melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Desa Cisaat yang letaknya sekitar kurang lebih satu jam sebelum tiba di Sukabumi.

Baca Juga: Mengembalikan Energi di Puncak Panenjoan, Geopark Ciletuh

Kami memutuskan untuk bermalam di guest house yang berada di Desa Cisaat untuk mengumpulkan tenaga agar besok paginya kondisi kami bisa lebih fit menjelajahi Geopark Ciletuh.

Aku dan rombongan bersiap menuju Ciletuh dengan menggunakan Land Rover tua

Karena kami menggunakan tour guide ke Ciletuh maka sarapan pun disiapkan di guest house. Subuh sekitar pukul 06:00 WIB kami berangkat dari Desa Cisaat menuju Sukabumi dan langsung menuju Ciletuh.

Perlu diingat bahwa perjalanan dari Sukabumi ke Ciletuh memakan waktu sekitar 4 jam karena jalan yang berkelok-kelok dan juga masih banyak jalan yang belum diaspal dengan baik.

Kamu harus memastikan kondisi tubuhmu dalam keadaan yang fit karena perjalanan ini sangat melelahkan, menguras energi,  dan time consuming.

Baca Juga: Curug Sodong Kembar, Salah Satu Curug yang Wajib Dikunjungi di Geopark Ciletuh  

Biasanya terdapat dua jenis kendaraan yang ditawarkan kepada pengunjung untuk menjelajahi Geopark Ciletuh yakni Land Rover lama yang pintu belakang terbuka dan Avanza atau Xenia.

Aku sarankan kamu mengambil tour yang menawarkan mobil Land Rover karena melihat medan yang dilalui dan spot-spot yang ingin dicapai nantinya maka hanya mobil dengan tipe Land Rover yang bisa melalui semua medan tersebut dan juga menghindari kamu berjalan terlalu jauh ketika ke Puncak Darma.

Baca Juga: Bahagianya Menjelajah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Karena aku mudah mabuk darat ditambah jalanan dari Sukabumi ke Ciletuh didominasi oleh belokan-belokan tajam, jalan yang sempit,  dan rusak maka di tengah perjalanan aku meminta pindah tempat duduk ke depan persis di sebelah supir. Pengendara di sini juga ugal-ugalan dan membuat jantung deg-degan sehingga kita dituntut harus selalu waspada.

Persimpangan tempat kami harus berhenti karena ban mobil yang bocor

Sebelum tiba di Desa Ciletuh kami harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa salah satu ban mobil yang kami tumpangi bocor sehingga kami harus berhenti di salah satu desa.

Baca Juga: Ini 7 Rekomendasi Gunung Terbaik Favorit Pendaki di Pulau Jawa

Padahal kurang dari satu jam lagi kami seharusnya sudah tiba di Panenjoan yang merupakan desa untuk tempat peristirahatan dan tempat makan siang sebelum tiba di Ciletuh.

Untungnya tempat kami berhenti ini terdapat hamparan kebun teh yang menyejukkan mata dan tersedia juga pondok bambu yang dibangun persis di depan jalan raya sehingga kami bisa beristirahat sejenak di pondok tersebut sambil menunggu bala bantuan yang datang menolong kami.

Baca Juga: Menguji Ketahanan Diri di Curug Cikanteh, Geopark Ciletuh

Kurang lebih 30 menit kami menunggu dan ban mobil pun selesai diganti, kami melanjutkan perjalanan kami menuju Ciletuh.

Tak terasa kurang lebih satu jam berlalu kami pun tiba di Puncak Panenjoan yang merupakan gerbang utama kawasan Geopark Ciletuh untuk menyantap makan siang kami yang telah dipersiapkan oleh tim tour guides.

Bersama salah satu temanku duduk menikmati tiupan angin segar yang ada di Panenjoan sehabis menyantap makan siang

Sebelum melakukan perjalanan ini kami pun sudah membagi daftar destinasi yang ingin kami kunjungi menjadi dua hari dengan bantuan tour guide kami.


Itinerary Geopark Ciletuh: Hari Pertama

Desa CisaatPuncak Panenjoan Curug Sodong Kembar Puncak Darma Pantai Pasir Putih Geopark Ciletuh

Di hari pertama ini kami singgah di Puncak Panenjoan untuk menyantap makan siang sambil beristirahat sejenak, setelah itu kami pun melanjutkan perjalanan kami ke Desa Ciletuh tempat dimana kami akan bermalam nantinya.

Baca Juga: Puncak Darma, Sang Primadona Geopark Ciletuh

Kami menyewa sebuah rumah warga untuk menjadi tempat peristirahatan kami dan memang tidak ada hotel di sini. Bisa dikatakan bahwa masih banyak turis mancanegara bahkan turis lokal sendiri belum mengenal wisata alam ini.

Semua sangat jelas terlihat mulai dari infrastruktur yang sangat jelek, akomodasi, bahkan informasi yang dibutuhkan untuk menyambangi area ini dapat dikatakan sangat minim.

Pemandangan Curug Sodong Kembar di siang hari

Tiba di guest house, kami bergegas berangkat ke spot pertama kami yakni Curug Sodong Kembar yang lokasinya tidak terlalu jauh dari guest house berlanjut menuju Puncak Darma yang tersohor.

Puncak Darma ini menjadi primadona Geopark Ciletuh karena memang Geopark Ciletuh tidak hanya dikenal dengan curug-curug yang indah namun juga Puncak Darma. Di sinilah titik dimana kamu sudah sah mengunjungi Geopark Ciletuh bila kamu sudah menginjakkan kakimu.

Baca Juga: Panduan Lengkap Mengurus Visa Rusia

Dari Puncak Darma kamu bisa melihat pemandangan indah nan unik perpaduan antara bukit-bukit, laut, sawah, dan hutan. Di Puncak Darma ini kamu juga bisa menyaksikan matahari terbenam.

Pantai Pasir Putih Geopark Ciletuh di sore hari

Sehabis dari Puncak Darma kami melanjutkan destinasi terakhir kami di hari pertama dengan mengunjungi Pantai Pasir Putih Geopark Ciletuh yang ada di bawah Puncak Darma.

Sejenak kami menikmati tiupan angin sore dan berfoto-foto kami pun kembali pulang ke guest house untuk beristirahat, membersihkan diri, dan menyantap makan malam kami serta mempersiapkan diri untuk petualangan esok hari. 😆

Menikmati ikan bakar sebagai santap malam

Itinerary Geopark Ciletuh: Hari Kedua

Curug CikantehCurug Awang Puncak Panenjoan

Di hari kedua perjalanan kami lanjutkan pada pagi hari sehabis sarapan, sebelumnya kami juga sudah membereskan barang bawaan kami terlebih dahulu dan membawanya di dalam mobil sewaan karena sore hari kami akan kembali ke Jakarta sehingga kami tidak perlu repot bolak-balik ke guest house.  

Baca Juga: Menjelajah Moscow, Rusia: The City of Domes

Kami memulai hari kami dengan mengunjungi Curug Cikanteh yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Curug Sodong Kembar namun untuk menuju ke sana kami harus melakukan trekking yang melelahkan dan panjang.

Sehabis berfoto-foto di Curug Cikanteh kami pun melanjutkan perjalanan kami ke Curug Awang yang lokasinya lebih dekat ke Puncak Panenjoan.

Indahnya Curug Cikanteh

Dengan kata lain, kami melakukan perjalanan ke luar Desa Cisaat untuk mencapai curug ini. Dari semua curug yang ada memang Curug Awang-lah yang menjadi incaran karena curug ini katanya paling indah dibandingkan curug lain dan ukurannya pun paling besar.

Untuk mencapai Curug Awang-pun kami harus melakukan trekking namun track-nya tidak sepanjang ketika kami ke Curug Cikanteh.

Baca Juga: Pantai Pasir Putih Geopark Ciletuh Menyimpan Keindahan yang Unik

Sehabis berfoto-foto di sana, kami pun kembali singgah ke Puncak Panenjoan untuk menikmati makan siang sebelum melanjutkan perjalanan kami ke Desa Cisaat untuk mengambil mobil dan kembali ke Jakarta.

Sebenarnya masih banyak lagi curug indah yang ada di Geopark Ciletuh namun karena minimnya waktu maka kami hanya bisa mengunjungi tiga curug saja.

Curug-curug lainnya adalah Curug Cimarinjung, Curug Tengah, Curug Puncak Manik, Curug Dogdog, Curug Nyelempet, dan Curug Ngelai. Jadi, bila kamu ingin mengunjungi semua curug tersebut maka pastikan kamu meluangkan waktu yang lebih banyak dan stamina yang prima.

Berbicara soal biaya dengan lama 2 hari satu malam dan dengan menggunakan mobil Land Rover maka setiap orang dikenai paket sebesar Rp 600.000, itu semua sudah termasuk akomodasi, makanan, minuman botol sepanjang perjalanan, dan transportasi.

Baca Juga: Megahnya Curug Awang, Curug yang Paling Dicari di Geopark Ciletuh

Karena kami sudah ditemani oleh beberapa orang tour guides kami pun memberikan tips untuk mereka yang sudah setia menemani kami, menjaga barang-barang kami, dan membantu kami dalam mengabadikan momen.

Biaya tersebut akan berbeda bila kamu memilih transportasi yang lain seperti Avanza atau Xenia.


Kelebihan dan Kekurangan Geopark Ciletuh, Sukabumi

Curug Awang yang mempesona

Kelebihan Geopark Ciletuh:

1. Salah satu situs geopark kebanggan Indonesia
2. Pemandangan dan kekayaan alam yang indah
3. Potensi yang masih sangat besar untuk dikembangkan
4. Udara segar, masyarakat ramah, dan hasil alam yang melimpah ruah

Kekurangan Geopark Ciletuh:

1. Infrastruktur dan akomodasi yang masih jauh dari memadai
2. Kurangnya pengembangan wisata alam
3. Signal telekomunikasi yang jelek

Peta Lokasi Geopark Ciletuh, Sukabumi


Perjalanan ini menambah kembali koleksi perjalananku menjelajahi alam Indonesia yang kaya dan indah. Ayo, persiapkan dirimu untuk menjelajahi alam Indonesia yang satu ini! 😆

Silahkan bantu share artikel ini dan jangan lupa like dan follow akun media sosialku (FacebookTwitterInstagram, dan Pinterest) ya. Selamat berlibur!


Baca Juga Catatan Perjalananku Lainnya:

  1. Batu Caves, Salah Satu Wisata Wajib di Malaysia
  2. Catatan Perjalanan ke Nusa Penida: The Golden Egg of Bali
  3. Kelingking Beach, Nusa Penida: Pesona Keindahan Tak Terlupakan
  4. Mengunjungi Broken Beach (Pasih Uug) di Nusa Penida
  5. Angel’s Billabong, Nusa Penida: Suguhan Alam yang Menakjubkan
  6. ‘Bertengger’ di Pohon Cinta Sembari Menikmati Alam Nusa Penida yang Mengagumkan
  7. Indahnya Paluang Cliff di Nusa Penida, Bali: Pemandangan Luar Biasa dari Ketinggian
  8. Pantai Crystal Bay di Nusa Penida, Bali: Menyimpan Keindahan Alam yang Mengagumkan
  9. Coco Resort Penida, Tempatku ‘Berteduh’ Selama Menjelajahi Nusa Penida
  10. Menyambangi Hotel Puri Maharani Boutique and Spa, Sanur, Bali
  11. Mengagumi Keindahan Alam Pulau Seribu Nusa Penida, Raja Ampat Ala Bali
  12. Atuh Beach Nusa Penida, Salah Satu Pantai Kebanggaan Bali
  13. Menyantap Jamuan di Warung NG, Nusa Penida, Bali
  14. Asiknya Nongkrong di Gusto Gelato & Caffe, Kerobokan, Bali
  15. Menikmati Hidangan Sate Plecing Arjuna di Denpasar, Bali
  16. Bukit Teletubbies Nusa Penida, Menyuguhkan Panorama yang Mengagumkan
  17. Meriahnya Suasana di Motel Mexicola, Kerobokan, Seminyak, Bali
  18. Raja Lima Nusa Penida yang Tak Kalah Indah dari Raja Ampat
  19. Pelabuhan Toyapakeh Nusa Penida, Bali: Menjadi ‘Perantara’ dalam Penjelajahanku
  20. Nyamannya The Cozy Villas Lembongan di Nusa Lembongan, Bali

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.