Puncak Darma, Sang Primadona Geopark Ciletuh – Berbicara mengenai Geopark Ciletuh tidak akan lengkap rasanya apabila tidak membahas Puncak Darma, sang primadona geopark ini.
Baca Juga: Mengunjungi Geopark Ciletuh, Kandidat Global Geopark dari UNESCO
Berangkat melalui Curug Sodong Kembar yang menjadi destinasi pertama perjalanan kami maka kami pun tak lupa singgah ke Puncak Darma.
Puncak Darma, Sang Primadona Geopark Ciletuh
Puncak Darma adalah sebuah puncak yang berada di atas ketinggian tertentu dari permukaan laut dimana kita dapat menyaksikan secara langsung dan lebih dekat pemandangan indah Geopark Ciletuh.
Baca Juga: Kepincut Kerennya House of Sampoerna Surabaya
Dari puncak ini kamu bisa melihat lautan lepas, pulau-pulau kecil seperti Pulau Kunti, Pantai Palangpang, Teluk Ciletuh, pematang sawah nan hijau yang menyegarkan mata, bukit-bukit, dan juga curug-curug yang terlihat dari kejauhan. Sungguh indah!
Baca Juga: Mengembalikan Energi di Puncak Panenjoan, Geopark Ciletuh
Memulai perjalanan dari Curug Sodong Kembar, waktu tempuh untuk bisa tiba di Puncak Darma memakan waktu sekitar 40 – 45 menit. Perjuangan begitu menantang dan menguji adrenalin karenan jalanan yang begitu sempit, jelek, berbatu-batu, dan curam.
Di sepanjang perjalanan kamu akan melewati sawah, ladang-ladang para warga, hutan, dan juga jurang yang ada di sisi kirimu. Jadi kamu seakan sedang melakukan uji mental dan nyali bila sedang dalam perjalanan menuju Puncak Darma.
Baca Juga: Curug Sodong Kembar, Salah Satu Curug yang Wajib Dikunjungi di Geopark Ciletuh
Ketika kami sudah hampir tiba, kami melewati begitu banyak pengunjung yang sedang berjalan kaki kira-kira 1 – 3 KM lagi agar bisa tiba di Puncak Darma. Ternyata begitu ditelisik mengapa mereka harus berjalan kaki dan ditemukan jawaban bahwa mereka menggunakan mobil sewaan berjenis Avanza/Xenia.
Terang saja mereka harus berjalan cukup jauh karena mobil sejenis Avanza/Xenia tidak akan kuat menjangkau Puncak Darma.
Justru jalan tersulit yang kita temukan itu ketika kita sudah hampir tiba. Kita harus melakukan perjalanan naik karena memang Puncak Darma ada di sebuah bukit ditambah kondisi jalanan yang hancur dan berbatu-batu.
Baca Juga: Pantai Pasir Putih Geopark Ciletuh Menyimpan Keindahan yang Unik
Mobil-mobil yang hanya bisa membawa penumpang tiba hingga Puncak Darma tanpa harus melakukan perjalanan kaki yang melelahkan hanyalah mobil yang bermesin 4WD seperti mobil yang kami tumpangi yakni Land Rover lama.
Baca Juga: Menjelajah Moscow, Rusia: The City of Domes
Walaupun terlihat sepele mengingat mobil ini sudah tua, tapi mesinnya masih tetap “bandel” dan tak perlu khawatir terbalik bila harus melewati bebatuan yang besar di sepanjang perjalanan.
Kamu hanya perlu menahan diri dari guncangan kiri dan kanan di badanmu akibat bebatuan yang dilalui berukuran besar dan lubang-lubang jalanan yang dalam.
Alhasil, ada perasaan bersyukur di dalam hati karena kami telah melakukan pemilihan yang tepat pada mobil. Bila tidak, kami harus melakukan perjalanan kaki yang menanjak hanya untuk bisa menjangkau Puncak Darma seperti pengunjung yang kami lewati tadi.
Baca Juga: Menguji Ketahanan Diri di Curug Cikanteh, Geopark Ciletuh
Ketika tiba di Puncak Darma, pemandangan yang tersuguh di depan mata memang tidak bohong. Begitu indah!
Terlihat beberapa mobil sejenis seperti kami dan juga motor-motor terparkir manis di dekat warung-warung yang ada di sekitar puncak.
Baca Juga: Mendaki dan Melihat Langsung Sisa-sisa Letusan Gunung Krakatau
Saat kami tiba memang waktu sudah sore dan tepat sekali untuk bisa menyaksikan momen matahari tenggelam secara langsung di Puncak Darma.
Sembari menunggu momen tersebut aku dan teman-temanku pun tidak lupa mengabadikan momen kami di puncak ini.
Dari Puncak Darma ini kamu juga bisa melihat kapal-kapal tongkang yang mengangkut komoditas yang terlihat seperti batubara, tidak hanya itu saja kamu akan melihat kapal-kapal nelayan yang sedang sibuk mencari ikan.
Sayang sekali, langit yang terlihat begitu berawan maka kami pun kurang beruntung tidak dapat menyaksikan matahari tenggelam dengan begitu jelas, namun perasaan lelah kami terbayar sudah karena dapat melihat keindahan alam dalam satu paket yang bisa dikatakan masih “perawan” ini. 😂
Baca Juga: Megahnya Curug Awang, Curug yang Paling Dicari di Geopark Ciletuh
Tibalah saatnya kami turun karena kami ingin melanjutkan perjalalan kami ke destinasi terakhir di hari ini yakni Pantai Pasir Putih Geopark Ciletuh yang berada di bawah Puncak Darma,
Melihat pengunjung pun semakin ramai kami ahirnya turun dengan menumpangi mobil sewaan kami.
Untuk tiba di pantai itu kami harus mengambil jalan yang sama untuk turun dan saat jalan turun-turunan pun ada beberapa teman yang lebih tenang hatinya bila jalan kaki saja perlahan ketika jalanan yang tingkat kerusakannya ekstrim karena ketika turunan guncangan mobil memang lebih terasa mengerikan sehingga beberapa orang lebih memilih untuk turun hehe mungkin karena faktor usia juga ya. 😅
Baca Juga: Tips Mendaki Gunung Untuk Siapapun
Selain menggunakan mobil sewaan, kamu juga bisa menggunakan jasa ojek dari warga setempat dengan tarif per ojeknya sebesar Rp 60.000 untuk pulang dan pergi. Selain itu aktivitas terbaru yang bisa dilakukan di Puncak Darma adalah paralayang.
Bagi kamu pecinta olahraga ekstrim kamu bisa menikmati keindahan alam Geopark Ciletuh dari udara dengan melakukan paralayang agar lebih afdol. Semua kekayaan Geopark Ciletuh pasti akan lebih terlihat nyata dan jelas bila dari atas bukan? 😁
Kelebihan dan Kekurangan Puncak Darma, Geopark Ciletuh
Kelebihan Puncak Darma:
1. Pemandangan alam yang komplit mulai dari pantai hingga pegunungan
2. Suasana masih asri dan alamiah
3. Terdapat warung dan toilet umum
4. Signal telekomunikasi yang cukup baik
Kekurangan Puncak Darma:
1. Infrastruktur yang masih sangat perlu dikembangkan
2. Potensi alam yang besar yang masih perlu ditata dan dikembangkan
3. Kebersihan yang perlu dilestarikan dan dijaga
Perjalananku Mengelilingi Geopark Ciletuh – Hari Pertama
Desa Cisaat → Puncak Panenjoan → Curug Sodong Kembar → Puncak Darma → Pantai Pasir Putih Geopark Ciletuh
Peta Lokasi Puncak Darma, Geopark Ciletuh
Cerita ini masih berlanjut guys, maka baca terus cerita perjalananku menjelajahi Geopark Ciletuh di hari pertama ini ya!
Silahkan bantu share artikel ini dan jangan lupa like dan follow akun media sosialku (Facebook, Twitter, Instagram, dan Pinterest) ya. Selamat berlibur! 😉
Wow..cakep bener! masih asri dan alami
Thank you infonya 🙂
Iya mbak.. masih cakep bgt dan asri hehe.. Sama2 mbak 🙂