Waktumu adalah Uangmu – Di tahun 2006, setiap penduduk yang tinggal di salah satu negara paling miskin di dunia merupakan seorang triliuner! Negara miskin itu adalah Zimbabwe. Orang-orang di Zimbabwe memiliki begitu banyak uang kas yang mulai mereka gunakan untuk dihamburkan-hamburkan.
Baca Juga: Begini 5 Cara Menyimpan Uang yang Lebih Praktis
Hal itu terjadi dikarenakan Pemerintah Zimbabwe mulai mencetak begitu banyak uang dalam waktu yang begitu singkat. Harga-harga mulai meningkat secara dramatis seperti misalnya harga sebuah roti yang menjadi sangat mahal seharga satu miliar dolar hanya dalam beberapa jam saja!
Pemerintah Zimbabwe bahkan mencetak satu triliun dolar dalam sebuah uang kertas yang menjadikan semua orang di Zimbabwe menjadi triliuner, atau lebih tepatnya triliuner yang tidak berharga!
Dulu sebelum ditemukannya istilah uang, orang-orang terbiasa melakukan barter untuk memperoleh apa yang mereka inginkan, melakukannya secara langsung dengan cara menukar barang dengan barang.
Katakan si A butuh sepasang sepatu serta memiliki susu murni dimana si B butuh sebotol susu murni dan memiliki sepasang sepatu. Untuk memperoleh apa yang mereka berdua butuhkan maka si A dan si B bersedia melakukan barter atas barang-barang yang mereka miliki, dengan demikian maka transaksi berhasil.
Baca Juga: 5 Aturan Penting Soal Permainan Uang yang Harus Kamu Tahu
Lalu bagaimana jika yang si B butuhkan bukan sebotol susu murni namun si A masih tetap membutuhkan sepasang sepatu dari si B? Dapat dipastikan transaksi tidak akan berhasil, kemungkinan besar bisa terjadi pemaksaan atau perkelahian.
Melihat bermacam kondisi lebih buruk yang mungkin akan terjadi maka seiring berjalannya waktu, semua orang di seluruh dunia setuju dengan sebuah solusi yang diberi nama uang – yang dijadikan sebagai suatu alat pembayaran.
Bila sudah begini maka kita semua bisa menukar barang dan jasa yang kita miliki dengan uang, tinggal kita sesuaikan berapa jumlah uang yang perlu dibayar calon pembeli atas barang dan jasa tersebut.
Namun, hal ini sudah bergeser di abad 21 – kita menukar waktu kita dengan uang! Sehingga setiap jumlah uang yang kamu peroleh setiap bulannya merupakan gambaran dari berapa jumlah waktu yang telah kamu habiskan.
Simpelnya, setiap kali kamu mengeluarkan uang untuk membeli sebuah barang maka itu sama artinya dengan kamu memberikan sebagian dari waktu di hidupmu untuk memperoleh barang tersebut.
Mengapa demikian? Karena pada akhirnya, hidupmu merupakan jumlah waktu yang terbatas setiap harinya. 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 4 minggu sebulan, dan 12 bulan setahun!
Sebelum kamu mengeluarkan uang, katakan saja Rp 100.000 untuk setiap kali makan di luar bersama teman-teman, dan asumsikan satu jam kamu menghasilkan Rp 20.000 – tanyakan dirimu setelah itu apakah kamu rela menukar 5 jam waktu di hidupmu hanya untuk sekali makan di luar bersama teman-temanmu?
Baca Juga: 3 Aturan Penting Tentang Uang yang Harus Kamu Tahu
Gambaran di atas adalah sebuah contoh sederhana, poinnya adalah waktu kita begitu berharga. Waktu sama berharganya seperti uang bahkan lebih berharga karena waktu tidak bisa ditarik kembali.
Dengan mulai berpikir seperti itu maka kamu pasti akan perlahan mengubah kebiasaan-kebiasaan jelek yang dulu aku juga sering lakukan – membuang-buang uang untuk hal-hal konsumtif yang tidak berfaedah serta membuang waktu yang berharga dengan “toxic” people. Well, the choice is yours 😀
Bagaimana menurutmu, apakah kamu setuju dengan artikel ini?
Silahkan bantu bagikan artikel ini, like, dan ikuti akun sosial mediaku bila kamu merasa artikel ini bermanfaat bagimu. Jangan lupa juga tulis komentarmu bila kamu memiliki pandangan lain ya!