Bagaimana Jeff Bezos Menjadi Orang Terkaya di Dunia? – Selama bertahun-tahun, Bill Gates menduduki posisi teratas orang terkaya di dunia. Namun pada tahun 2017, saham Amazon meningkat pesat yang menjadikan Jeff Bezos sebagai orang terkaya di dunia, mengungguli Bill Gates.

Posisi itu tidak bertahan lama, Bill Gates kembali menduduki posisi orang terkaya di dunia saat itu dan menggeser Jeff Bezos kembali.

Baca Juga: Mengubah Kegagalan Menjadi Kesuksesan dari Jack Ma

Namun, Jeff Bezos tidak menyerah. Dalam kurun waktu beberapa bulan kemudian, total kekayannya mencapai $100 miliar dolar dan mendominasi daftar orang terkaya di dunia versi majalah Forbes!

Pasti tidak mudah bagi Jeff Bezos untuk mencapai titik tersebut. Dia harus mengorbankan banyak hal dan mengambil risiko besar untuk mencapai posisi dimana dia sekarang ini.

Jeff Bezos Menjadi Orang Terkaya di Dunia

Inspirasi - Jeff Bezos Menjadi Orang Terkaya di Dunia 1

Setelah lulus dari jurusan komputer, dibandingkan melamar pekerjaan di perusahaan teknologi seperti orang-orang lain lakukan, Jeff Bezos menuju Wall Street secara langsung karena dia tahu di sana lah uang orang-orang kaya tersimpan.

Tidak butuh waktu lama bagi dia untuk menonjol diantara orang lain, baru berusia 26 tahun, Jefff Bezos sudah menjabat sebagai Vice President termuda di Bankers Trust. Kurang dari dua tahun, dia menjadi Senior Vice President termuda di D E Shaw & Co. Cukup mengagumkan, bukan?

Itu baru permulaan, karena dia telah menemukan sumber yang paling penting dari waktunya yakni internet – yang berarti masa depan.

Dia langsung menyadari potensi besar internet dan melakukan seperti apa yang dilakukan para miliarder dunia yakni keluar dari pekerjaannya dan mulai membangun perusahaannya sendiri di garasi rumahnya! Begitulah awal lahirnya salah satu perusahaan terbesar di dunia – Amazon.

Meninggalkan pekerjaan dengan gaji fantastis di Wall Street demi menjual buku-buku sungguh bukanlah ide yang cemerlang, namun Jeff memiliki mimpi sendiri untuk Amazon.

Baca Juga: Hal Berbeda yang Dilakukan Orang Kaya dan Orang Miskin

Coba ingat, di tahun 1990-an, orang-orang baru mendengar istilah internet dan tidak sungguh mengerti apa internet itu sebenarnya dan bagaimana internet itu bekerja, hanya orang-orang yang memiliki antusias dan semangat besar yang menggunakan internet.

Ide menjual barang melalui internet merupakan hal yang gila saat itu! Tentu saja, Jeff menyadari hal itu.

Dia mulai membuat daftar produk yang mungkin bisa dijual secara online dan baginya menjual buku secara online merupakan pilihan terbaik karena buku tetap sama dimana pun dijual. Pemikiran Jeff Bezos saat itu adalah buku tidak berbau, tidak kadaluarsa, dan buku selalu dibutuhkan.

Tahun 1994, Amazon.com baru didaftarkan di Wall Street dan setelah beberapa bulan berselang kinerja Amazon langsung melewati ekspektasi.

Ketika ditampilkan sebagai salah satu website terkenal jaman itu di salah satu situs yang mana salah satu dari kalian mungkin masih ingat – Yahoo, penjualan Amazon membumbung tinggi karena itu dan pemesanan pun mulai datang dari seluruh dunia.

Namun buku hanyalah awal karena Jeff memiliki rencana yang jauh lebih besar daripada itu untuk Amazon.

Inspirasi - Jeff Bezos Menjadi Orang Terkaya di Dunia 2

Di tahun 1998, Amazon pindah ke bisnis DVD dan CD, kurang dari setahun Amazon memperluas jenis bisnis menjadi mainan dan elektronik.

Perusahaan ini bertumbuh pesat daripada apa yang pernah dibayangkan dan diharapkan orang lain. Di tahun 2000, nilai penjualan bahkan melebihi $1,6 miliar dolar. Fantastis!

Kinerja cemerlang Amazon mencuri perhatian dunia sehingga majalah Time menobatkan Jeff Bezos sebagai Person of The Year dengan total kekayaan mencapai $10 miliar dolar tahun itu.

Baca Juga: Meretas Psikologi untuk Menjadi Kaya

Namun, hal-hal yang terjadi tidak sebaik yang terdengar. Faktanya, Amazon hampir bangkrut. Ketika the dot com bubble meledak pada tahun 2001, investor-investor mulai menarik uang mereka karena perusahaan-perusahaan internet terlihat begitu dangkal. Banyak perusahaan-perusahaan internet yang sudah dinilai terlalu mahal.

Sebagai dampak, Amazon hampir saja mengakhiri sepak terjangnya saat itu juga. Harga saham pun turun drastis dari $107 dolar per lembar menjadi $7 dolar per lembar saham.

Walaupun kondisi yang begitu gila saat itu, Jeff Bezos tidak menyerah begitu saja. Dia memotong anggaran Amazon yang tidak penting dan PHK 1.300 karyawan demi mempertahankan bisnis tersebut.

Seiring berjalannya waktu pasar pun mulai pulih, harga saham Amazon mulai bangkit kembali dan Amazon melakukan expansi bisnis besar-besaran. Di saat itu, Amazon Web Service pun diluncurkan begitu juga dengan Amazon Prime, dan seterusnya.

Inspirasi - Jeff Bezos Menjadi Orang Terkaya di Dunia 3

Tidak butuh waktu lama bagi Amazon mendominasi setiap industri dan menjadi salah satu perusahaan terbesar dan paling berharga di dunia dengan nilai valuasi bisnis sebesar $700 miliar dolar per Juni 2018. Dengan track record kinerja cemerlang, bisnis Amazon tampaknya akan terus bertumbuh ke depannya.

Amazon juga sudah mulai meluncurkan Amazon Studios untuk menghasilkan film dan acara TV. Bisnis ini membutuhkan Audible (penghasil dan pengecer buku audio terbesar), IMDb, dan sebagainya.

Sampai di situ pun ambisi Jeff Bezos masih belum berhenti dan dia menjalani nasehatnya sendiri yakni never settle (jangan pernah puas!). Dia juga menantang Ellon Musk dalam usaha untuk mendominasi bisnis ruang angkasa.

Tentu saja tidak ada orang yang bisa dibandingkan dan disejajarkan dengan Ellon Musk dalam hal ruang angkasa, tapi setidaknya Jeff Bezos membuktikan kata-katanya.

Baca Juga: Mau Sukses Dalam Hidup? Baca 5 Buku Ini!

Blue Origin milik Jeff Bezos, perusahaan yang merakit pesawat luar angkasa dan layanan penerbangan luar angkasa, memiliki beberapa hasil yang mengesankan dan tampaknya Blue Origin dalam waktu dekat akan mulai menjual tiket ke ruang angkasa.

Entah kamu menyukai dia atau tidak, Jeff Bezos menjadi salah satu pengusaha terbaik di dunia. Terlepas fakta bahwa kekayaan bersihnya sekitar $120 miliar dolar, tampaknya dia tidak berniat untuk berhenti walaupun sejenak dari ambisinya.

Jeff Bezos sendiri pernah mengatakan bahwa terdapat 70% kesempatan Amazon untuk gagal namun dia tidak ingin menyesal pada akhir hidupnya sehingga dia mengambil risiko dan melakukan apapun yang mungkin untuk membuat Amazon terwujud.

Nah, setiap kali kamu merasa tidak termotivasi, aku ingin kamu untuk melihat gambar ini dengan sangat jeli. Gambar ini menunjukkan kantor Jeff Bezos di tahun 1999. Pada gambar ini terlihat bahwa dia tidak terganggu sama sekali dengan kekayaan atau kehidupan mewah.

Inspirasi - Jeff Bezos Menjadi Orang Terkaya di Dunia 4

Dia hanya fokus pada ambisinya, memiliki visi yang jelas, dan bekerja keras dari pagi hingga malam demi mewujudkan mimpi-mimpinya.

Baca Juga: Langkah Penting yang Harus Dilakukan untuk Menjadi Seorang Miliuner

Banyak yang bisa kita pelajari dari Jeff Bezos namun pembelajaran yang paling berharga menurutku adalah tak perduli apa yang ingin kamu lakukan, selalu saja ada risiko dan kamu harus siap untuk itu.

Jeff dulu bisa saja melanjutkan pekerjaannya sebagai Senior Vice President dengan gaji fantastis namun dia tidak akan menjadi pengusaha sukses seperti dia sekarang ini. Namun jika Amazon gagal pun, dapat dipastikan dia mungkin akan bangkit lagi.


Jadi, jika kamu memiliki ide cemerlang, rencana praktis, dan kamu bersedia untuk bekerja keras, ingatlah bahwa kamu masih akan tetap memiliki risiko.

Nah, sekarang giliranmu. Bagaimana menurutmu? Apa yang membuat Jeff Bezos menjadi pengusaha yang luar biasa? Silahkan tulis komentarmu pada kolom komentar di bawah ini ya!

1 KOMENTAR

  1. Salah satu yang dapat saya pelajari dari Jeff Bezos adalah jika kita memiliki impian yang tinggi dan kita siap bekerja keras demi mewujudkan impian tersebut dan siap menerima segala kendala yang akan terjadi maka kita akan siap menjemput hasil yang terbaik dari kerja keras kita.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.