Pilihan Investasi Yang Bisa Buat Kamu Kaya Di Usia 35 Tahun – Investasi seharusnya tidak hanya dilakukan oleh mereka yang mempunyai penghasilan besar, tapi juga sedini mungkin ketika kamu sudah mulai bekerja dan mendapatkan gaji dengan rutin.
Baca Juga: Baru Mulai Investasi? Ini Tips Bagi Pemula
Sebaiknya investasi dilakukan di masa usia produktif yakni antara usia 20 tahun hingga 40 tahun dimana orang-orang pada umumnya bekerja dengan bersemangat dan sedang giat mengejar karier.
Jadi, daripada kamu menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal yang kurang penting, bagaimana bila kamu mulai mempertimbangkan untuk berinvestasi demi masa depan?
Jenis Investasi Terbaik untuk Anak Muda
Terdapat beberapa instumen investasi yang seharusnya kamu coba sebagai sarana menyimpan aset sebelum usia kamu memasuki 35 tahun. Apa saja sih instrume investasi tersebut? Berikut penjabarannya.
1Emas Batangan
Kamu tidak perlu ragu mengurangi sebagian gaji untuk disimpan dan nantinya membeli emas batangan. Emas selalu menjadi investasi yang membawa profit besar di masa depan.
Baca Juga: Jangan Pernah Investasi di Bitcoin!
Jangan menunggu sampai modal yang terkumpul menjadi banyak baru kamu mulai membelinya karena kamu juga dapat membeli sedikit-sedikit dalam bentuk keping atau koin emas. Pegadaian juga menyediakan sarana untuk investasi emas secara kredit bagi kamu yang berniat menabung dalam bentuk emas namun hanya mempunyai sedikit dana.
Walaupun harga emas memang naik turun tapi produk ini sangat cocok menjadi sarana investasi jangka panjang karena sifatnya yang anti inflasi, mudah dicairkan, dan cenderung stabil. Agar lebih aman sebaiknya simpan tabungan emas kamu pada lembaga-lembaga keuangan yang menyediakan jaminan keamanan.
2Deposito
Instrumen investasi ini cocok untuk jangka pendek hingga menengah. Keunggulan deposito adalah aman dan praktis, serta minim resiko. Tapi kamu tidak bisa mengambil dana yang telah diinvestasikan di bank sewaktu-waktu karena kamu akan dikenakan pinalti.
Jangka waktu investasi yang dapat kamu pilih adalah 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, hingga 2 tahun. Dibandingkan tabungan biasa, bunga deposito lebih tinggi dan untuk pemilihan waktu investasi juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan kamu.
Baca Juga: Bagaimana Bitcoin Bekerja?
Sebagai contoh, dalam 2 tahun kamu membutuhkan dana untuk membeli mobil baru, nah, kamu bisa memilih jangka waktu deposito 2 tahun untuk mendapatkan keuntungan berupa bunga.
Jumlah deposito di bawah 2 milyar rupiah memiliki jaminan keamanan yang disediakan oleh LPS atau Lembaga Penjamin Simpanan karena semua bank yang ada di Indonesia merupakan anggota LPS. Namun, kamu perlu mengetahui bahwa produk ini juga dikenakan pajak sebesar 20%.
3Reksadana
Reksadana sangat cocok bagi kamu yang enggan mengurus investasi sendiri dan juga mempunyai dana yang terbatas. Reksadana merupakan produk investasi yang merupakan hasil himpunan dana masyarakat dan nantinya dikelola oleh tenaga profesional yang lebih akrab dengan nama Manajer Investasi.
Baca Juga: Mau Kaya? Ini Waktu yang Tepat untuk Investasi
Dana yang terkumpul akan diputar dalam portofolio surat-surat berharga atau sekuritas seperti deposito, saham, dan obligasi. Keuntungan yang diperoleh dari reksadana nantinya akan dibagi secara merata sesuai jumlah anggota dan nilai kontribusi.
4Saham
Sekarang ini semua orang bisa berpartisipasi untuk menjadi pemilik perusahaan terbuka atau go public dengan membeli lembar sahamnya.
Baca Juga: 6 Hal Penting yang Perlu Diingat Sebelum Memulai Investasi
Keuntungan yang bisa diperoleh berasal dari bagi hasil keuntungan operasi bisnis perusahaan yang disebut dividen dan selisih nilai jual dan beli saham.
Hal lainnya adalah bila kamu berminat untuk terjun ke dalam pasar saham dan memonitor fluktuasi harga maka kamu dapat melakukan hal seperti trading forex sehingga kamu mendapatkan peluang untuk menjual saham yang telah dibeli dengan harga tinggi.
5Properti
Bisnis properti dapat dilakukan dengan membeli tanah, rumah, ruko, apartemen, atau condotel (condominium hotel). Properti yang terletak di kawasan strategis akan mengalami peningkatan nilai yang signifikan namun di sisi lain properti yang berada di lokasi ini harganya pasti sudah sangat mahal.
Nah, kamu bisa membeli sebuah unit apartemen lalu kemudian menyewakannya untuk mendapatkan passive income. Selain itu, kamu juga bisa menyewakan ruko, mengontrakkan rumah, membuka kos-kosan, atau memulai bisnis condotel milikmu sendiri.
Baca Juga: Bagaimana Jeff Bezos Menjadi Orang Terkaya di Dunia?
Bisnis condotel semakin diminati karena sangat praktis dan dapat dilakukan oleh pemula dalam bisnis properti sekali pun. Alasannya adalah karena dengan berinvetasi condotel kamu sudah menyerahkan pengelolaannya sekaligus kepada pengembang untuk disewakan.
Ini berarti kamu membeli condotel tidak untuk ditempati sendiri melainkan disewakan dengan pengelolaan setara hotel. Meskipun begitu, kamu masih memiliki fasilitas menginap dalam jangka waktu seperti yang telah disepakati dengan sang pengelola.
6Pendidikan
Investasi pendidikan sangat berharga karena kamu telah berinvestasi pada dirimu sendiri dan dapat menjadi sarana investasi jangka panjang. Jadi jangan ragu untuk menabung uang kamu untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Pendidikan akan menjadi jalan untuk membantumu menguasai bidang yang kamu kehendaki, termasuk soal bisnis.
Cara Memulai Investasi
Bagi kamu para pemula yang berminat untuk terjun ke dalam duia bisnis maka beberapa hal berikut ini penting untuk kamu ketahui.
Dana
Dana yang akan digunakan untuk berinvestasi sebaiknya memang dana khusus bukan dana yang dialokasikan untuk kebutuhan lain, misalnya dana pendidikan, dana darurat, dana operasional harian, dan lain-lain.
Berdasarkan situs berita forex, kamu tidak perlu khawatir bila dana yang terkumpul belum terlalu besar karena saat ini sudah banyak alternatif investasi yang tidak memerlukan modal besar seperti trading forex, reksadana, P2P Lending, dan bahkan ada yang tanpa modal sama sekali.
Memilih Jenis Investasi
Pada kegiatan investasi terdapat 3 hal mendasar yang terlibat dan berdampak pada return atau imbal hasil yakni modal, risiko, dan tujuan. 3 hal tersebut bisa menjadi faktor yang penting untuk dipertimbangkan saat memikirkan jenis investasi yang akan kamu pilih.
Sebagai contoh, bila kamu ingin berinvestasi dalam bidang properti maka untuk investasi ini diperlukan modal yang besar dibandingkan investasi dalam bidang lainnya.
Baca Juga: Mengubah Kegagalan Menjadi Kesuksesan dari Jack Ma
Seorang pengusaha juga harus dapat mengukur risiko yang nantinya rela untuk ditanggung meskipun tidak ada orang yang berharap bisnisnya merugi. Perlu diperhatikan bahwa risiko yang besar tentu sepadan dengan hasilnya, seperti misalnya risiko investasi saham yang besar namun menjanjikan peluang keuntungan yang juga tinggi.
Terdapat 5 jenis investor yang dapat dibedakan berdasarkan kesanggupannya dalam menanggung risiko dalam berinvestasi. Mereka adalah:
- Defensive: Investor yang mempunyai tingkat toleransi risiko hampir tidak ada (0).
- Conservative: Investor yang sanggup menanggung risiko di bawah rata-rata. Misalnya, investasi yang sering menjadi pilihan investor tipe ini adalah tabungan deposito.
- Balanced: Investor ini dapat menanggung risiko investasi tingkat sedang sembari memperhatikan sepadan atau tidaknya tingkat risiko dan profit yang akan diperoleh.
- Moderately Aggressive: Investor ini dapat dan bersedia menanggung risiko di atas rata-rata. Jenis investasi yang kerap menjadi pilihan adalah saham, obligasi, dan valuta asing.
- Aggressive: Investor ini mempunyai toleransi risiko yang tinggi atau dapat dikatakan berani mengambil risiko.
Setelah memilih jenis investasi sesuai keinginan dan kemampuan kamu dalam menanggung risiko maka selanjutnya hal yang perlu kamu lakukan adalah segera memulainya.
Baca Juga: Hobi Membaca? 5 Buku Ini Dapat Mengubah Hidupmu Menjadi Lebih Baik
Bila kamu memilih saham sebagai produk investasi maka kamu harus membuka rekening di perusahaan sekuritas yang berperan untuk mengelola investasi saham. Perusahaan sekuritas menjalankan operasi bisnisnya harus di bawah pengawasan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sehingga kamu akan terlindungi dari ancaman investasi bodong.
Sebagai seorang investor, tidak pernah ada jaminan bahwa kamu akan mendapatkan keuntungan terus-menerus selama uangmu berputas. Oleh karena itu, kamu membutuhkan pemahaman yang mendalam pada investasi pilihanmu dan hindari sikap ikut-ikutan!
Selain pemahaman yang baik dapat memperbesar peluang mendapatkan profit yang lebih besar pula, hal ini juga membantu memperdalam wawasan kamu tentang dunia investasi demi meminimalisir risiko yang mungkin akan datang di masa depan.