Menguji Ketahanan Diri di Curug Cikanteh, Geopark Ciletuh – Membahas keindahan alam Geopark Ciletuh tidak akan ada habisnya, setiap sudut dan objek memiliki keindahan dan keunikan masing-masing tidak terkecuali Curug Cikanteh.
Baca Juga: Mengunjungi Geopark Ciletuh, Kandidat Global Geopark dari UNESCO
Walaupun Geopark Ciletuh memiliki banyak curug, namun setiap curug menyimpan keistimewaan dan ceritanya masing-masing.
Menguji Ketahanan Diri di Curug Cikanteh, Geopark Ciletuh
Penjelajahan Curug Cikanteh kami lakukan pada hari kedua dan sebelum kami memulai perjalanan, kami terlebih dahulu sarapan di guest house dan membawa barang-barang kami karena siang hari menuju sore kami akan kembali ke Jakarta.
Curug Cikanteh berlokasi tidak terlalu jauh dari Curug Sodong Kembar. Namun, untuk bisa menjangkau curug ini kamu harus melakukan trekking yang menguras tenaga dan bisa dikatakan tidak mudah.
Baca Juga: Mengembalikan Energi di Puncak Panenjoan, Geopark Ciletuh
Mobil yang kami sewa kami parkirkan persis di pekarangan Curug Sodong Kembar bersamaan dengan barang-barang kami untuk pulang ke Jakarta. Terdapat dua tour guide yang bertugas menjaga mobil dan barang-barang kami sedangkan kami dan seorang tour guide lainnya berjalan melalui track yang melewati Curug Sodong Kembar.
Baca Juga: Menikmati Sunrise Gunung Bromo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Track yang ada begitu sempit dan memiliki banyak tanjakan. Dari track ini kamu bisa melihat pemandangan Curug Sodong Kembar dengan lebih jelas karena memang curug tersebut berada di sebelah kirimu.
Selain itu di kiri dan kananmu tumbuh tanaman-tanaman liar khas tanaman hutan yang siap menemanimu di sepanjang perjalanan dan siap menggores tangan dan kakimu bila kamu tidak hati-hati.
Semua track yang ada terbentuk secara alami dan di sini belum ada pembangunan jalan yang resmi. Namun tidak ada yang diperoleh dengan mudah bila ingin melihat pemandangan indah bukan? 😁
Untungnya teman-temanku kebanyakan laki-laki dan mereka semua dengan sigap membantuku dan kedua teman perempuanku berjalan di tanjakan-tanjakan sulit dan terjal. Melakukan trekking bukanlah pengalaman baru bagiku karena aku memang senang dengan alam dan sudah terbiasa dengan perjalanan seperti ini.
Lagipula rasa letih juga tidak terasa karena sepanjang perjalanan aku dan teman-temanku bersenda gurau dan di hadapan kami juga tersuguh pemandangan hijau alamiah nan menyegarkan mata.
Baca Juga: Curug Sodong Kembar, Salah Satu Curug yang Wajib Dikunjungi di Geopark Ciletuh
Harus aku akui, untuk menjangkau Curug Cikanteh memang butuh perjuangan. Kami tidak hanya dihadapkan pada track yang sempit dan terjal namun kami harus melalui beberapa sungai dan harus menyeberanginya dengan hati-hati. Selain itu kami harus melanjutkan perjalanan melewati hutan-hutan yang memiliki jalan yang sempit dan penuh dengan bebatuan.
Pengalaman seperti ini juga menguji sesolid apa pertemanan yang kita miliki karena kita dituntut harus saling bekerjasama terutama ketika harus menyeberangi sungai-sungai yang berbatu-batu.
Kamu pun harus dengan perlahan dan hati-hati ketika menyeberangi sungai agar tidak tergelincir dan juga harus hati-hati ketika berjalan di hutan karena tanah yang ada begitu licin dan lembab ditambah sendal dan kakimu sudah basah kuyup karena menyeberangi sungai-sungai tersebut.
Baca Juga: Puncak Darma, Sang Primadona Geopark Ciletuh
Malahan salah satu bapak di rombongan kami harus rela nyeker karena salah satu sendalnya putus akibat tergelincir di sungai. Alhasil dia harus bertelanjang kaki menyusuri hutan-hutan dan sungai-sungai sepanjang perjalanan pergi dan pulang hehe 😅
Sekitar 30 menit berlalu, kami mendengar dari kejauhan suara air yang jatuh dengan derasnya pertanda bahwa Curug Cikanteh sudah dekat.
Dari kejauhan pemandangan Curug Cikanteh yang mempesona sudah terlihat dan seakan memanggil kami untuk segera tiba. Namun masih ada tantangan yang harus ditaklukkan yakni melewati bebatuan sungai yang besar yang seakan menghalangi kami untuk tiba di sana.
Baca Juga: Pantai Pasir Putih Geopark Ciletuh Menyimpan Keindahan yang Unik
Tibalah kami di Curug Cikanteh yang indah ini dan rasa lelah pun kian terbayar ketika percikan air membasahi wajah dan rambut kami. Curug ini begitu indah dan bentuknya juga begitu unik seakan terpahat dengan rapi secara alami.
Benar-benar alam ciptaan Tuhan yang luar biasa, begitu bersyukur rasanya bisa melihat salah satu keindahan alam Indonesia secara langsung.
Baca Juga: 5 Hal Menyenangkan di Kampung Pelangi Semarang
Aku dan teman-temanku pun langsung heboh mengabadikan momen-momen kami di sini. Sungguh rasanya ingin sekali mandi dan bermain air di sini namun mengingat kami masih punya agenda terakhir sebelum pulang maka niat itu pun kami urungkan.
Sama seperti Curug Sodong Kembar, Curug Cikanteh juga memiliki air yang cukup deras namun tidak jernih. Namun di Curug Cikanteh batu-batu sungainya lebih besar sedangkan di Curug Sodong Kembar, batu-batu sungai hampir tidak ada.
Untuk bisa mengakses tempat ini kamu tidak perlu mengeluarkan uang sama sekali karena memang wisata curug ini masih belum digarap secara komersil. Namun sangat penting berkunjung ke curug ini dengan bantuan jasa tour guide karena curug ini berada di tengah-tengah hutan dan jalanannya pun membingungkan.
Baca Juga: Megahnya Curug Awang, Curug yang Paling Dicari di Geopark Ciletuh
Jangan sekali-sekali mengambil risiko dengan pergi sendiri tanpa bantuan atau pengawalan tour guide atau orang lokal mengingat signal telekomunikasi di sini juga tidak bagus atau bisa dikatakan hampir tidak ada.
Pastikan ketika mengunjungi tempat-tempat seperti ini kamu menggunakan pakaian yang memadai. Gunakan pakaian yang tidak merepotkanmu dan sendal gunung yang beralaskan gerigi agar kamu tidak terpeleset. Bawa jugalah sedikit cemilan atau minimal sebotol air mineral agar kamu tidak kehausan selama perjalanan.
Setelah berfoto-foto dengan puas kami pun harus kembali ke tempat kami memparkirkan mobil yakni di pekarangan Curug Sodong Kembar dengan melalui 30 menit perjalanan pulang dan melewati jalan yang sama seperti kami hendak ke curug ini.
Baca Juga: Menjelajah Saint Petersburg, Rusia: Window to the West & Venice of the North
Rasa syukur tidak habisnya terucap di dalam hati karena kami bisa keluar dari hutan dengan kondisi selamat tanpa kekurangan apapun. Tidak ada luka ataupun rintangan yang berarti yang menghalangi perjalanan kami.
Indonesia memang sungguh negara kaya dan begitu bersyukur bisa hidup dan tinggal di negara ini hehe. 😆
Kelebihan dan Kekurangan Curug Cikanteh, Geopark Ciletuh
Kelebihan Curug Cikanteh:
1. Curug alami yang masih belum banyak diketahui oleh masyarakat luar
2. Keindahan dan keasrian yang masih terjaga dengan baik
3. Biaya gratis untuk mengakses
Kekurangan Curug Cikanteh:
1. Akses yang masih sulit
2. Dibutuhkan pembangunan infrastruktur dan penggalian potensi alam yang lebih maksimal
3. Tidak terdapat toilet umum ataupun warung-warung
4. Signal telekomunikasi tidak bagus
Perjalananku Mengelilingi Geopark Ciletuh – Hari Kedua
Curug Cikanteh → Curug Awang → Puncak Panenjoan
Peta Lokasi Curug Cikanteh, Geopark Ciletuh
Perjalananku di hari kedua masih berlanjut dan tetap ikuti ya ceritaku menjelajahi Geopark Ciletuh yang indah ini! 😁
Silahkan bantu share artikel ini dan jangan lupa like dan follow akun media sosialku (Facebook, Twitter, Instagram, dan Pinterest) ya. Selamat berlibur!